Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 08 Maret 2012

TEKNIK BUDIDAYA KAYU TEMBESU

INFORMASI BUDIDAYA TEMBESU (Fagraea fragrans)


A.   PENDAHULUAN
Tembesu (Fagraea fragrans) termasuk kedalam famili Loganiaceae. Nama daerah antara lain Tembesu (Jw);tomasu,tembesu,tembesu talang,tembesu rawang (SmT);tembesu (Klm);anrali,kolaki,kulaki,nosu (Slw) Daerah penyebarannya Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, dan Irian Jaya. Tempat tumbuh pada tanah datar dan sarang atau tempat yang tidak becek, tanah liat berpasir, dengan type curah hujan A sampai B pada ketinggian 0–500 dpl.
Tinggi pohon tembesu mencapai 40 m, dengan panjang batang bebas cabang sampai 25 m, diameter 80 cm atau lebih, dengan batang tegak dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna coklat sampai hitam, beralur dangkal dan sedikit mengelupas. Kayunya keras berwarna kuning emas tua atau coklat jingga, dan termasuk ke dalam kelas awet satu.
Ciri umum kayu tembesu adalah kayu teras berwarna coklat sampai kuning muda dan kayu gubal umumnya berwarna lebih muda. Tekstur kayu halus sampai agak halus. Permukaan kayu agak mengkilap. Kegunaan kayu tembesu terutama untuk konstruksi bangunan berat di tempat yang terbuka maupun berhubungan dengan tanah, balok jembatan, tiang rumah, lantai dan barang bubutan. PENGERJAAN: Kayu tembesu mudah digergaji dan dikerjakan dengan baik. Kayu dapat diplitur,tetapi warnanya kurang baik,sehingga kurang disukai untuk mebel.Pengujian sifat pemesinan menunjukan bahwa kayu F.fragrans dapat diserut,dibentuk dibor dibuat lubang persegi,dibubut dan diamplas dengan hasil baik


Tanaman tembesu dapat dipanen setelah berumur 50 tahun atau lebih dengan diameter 50–80 cm. Tanaman tembesu berbunga bulan Mei – Agustus dengan susunan bunga dalam bentuk mali. Pohon tembesu mempunyai buah yang banyak dan mengandung biji sangat kecil. Jumlah buah per kilogram 6.600, sedangkan jumlah biji yang sudah kering sebanyak 5.800.000 butir perkilogram.
B. PEMILIHAN BENIH
Untuk keperluan pembibitan, pemilihan benih dilakukan pada buah yang benar-benar sudah masak yang ditandai buah berwarna merah atau merah terang.
Buah yang sudah masak dipetik dan dipisahkan dari buah yang kecil dan kotoran buah, selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan cara meremas-remas buah sambil merendamnya dalam air. Apabila kulit buah sudah pecah maka dilakukan penyaringan dengan ayakan 0,001 mm, selanjunya biji dikeringkan. Biji yang sudah kering tahan dismpan selama lebih kurang 3 bulan apabila disimpan dalam tempat yang rapat masih mempunyai daya kecambah 65%.
C. PEMBIBITAN
Sebetulnya perbanyakan tanaman tembesu dapat terjadi secara alamiah, hal ini dapat dilihat pada bekas tebangan tembesu, banyak tumbuh kelompok-kelompok anakan muda. Akan tetapi bibit dari permudaan alam sulit diadakan pengaturan, baik jarak tanam maupun jika dibutuhkan dalam skala besar. Untuk itu perlu diadakan perbanyakan buatan melalui persemaian/pembibitan.
Pembibitan dilakukan guna memenuhi kebutuhan bibit dalam kegiatan reboisasi, penghijauan dan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI). Pembuatan bibit dimulai dari perkecambahan benih yaitu dengan cara merendam benih tembesu ke dalam air yang telah diberi asam gibrelin (GA3) dengan konsentrasi antara 50 – 100 ppm selama 24 jam.
Setelah waktu perendaman cukup maka airnya dibuang dan disaring dengan kertas saring kemudian diangin-anginkan, lalu ditabur di dalam bak tabur dengan media pasir bercampur tanah dengan perbandingan 1 : 2 dan disiram dengan menggunakan sprayer tangan. Setelah berumur 2 – 3 minggu maka diadakan penyapihan dengan cara masing–masing kecambah dipindahkan ke kantong plastik yang telah diisi dengan media pertumbuhan bibit. Bibit dapat dipindah atau ditanam di lapangan apabila sudah mencapai ketinggian 20 – 30 cm dengan diameter minimal 3 mm.
D. PENANAMAN
Tembesu dapat ditanam pada areal semak belukar/bekas tebangan dengan sistim jalur, disamping itu dapat juga ditanam di areal terbuka dengan pengolahan tanah secara total maupun ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh.
Kegiatan penanaman meliputi :
1.     Persiapan Lapangan
Beberapa kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam persiapan lapangan antara lain : penentuan batas lokasi, jarak tanam, jalan pemeriksaan dan batas blok dengan cara memasang ajir, pembuatan gubuk serta pembuatan lubang tanaman. Jarak tanam yang baik adalah 2,5 m x 1 m atau 3 m x 1 m, kemudian pada umur 5 tahun dilakukan penjarangan pertama. Larikan tanaman sebaiknya sejajar kontour dan lubang tanaman dibuat 7 – 15 hari sebelum ditanam dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm.
2.     Penanaman
Bibit dalam kantong plastik yang telah diseleksi diangkut ke areal penanaman sejumlah kemampuan tanam per hari. Bibit ditanam pada setiap lubang dengan cara melepas kantong plastik atau menyobek bagian bawahnya. Selanjutnya dimasukkan kedalam lobang dan ditutup tanah kembali. Dalam penanaman usahakan agar akar tidak bengkok atau rusak dan tanah dalam kantong plastik tidak pecah.
3.     Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan antara lain : penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemberantasan hama/penyakit. Penyulaman dilakukan pada tahun pertama dan kedua, sedangkan penyiangan, pendangiran dan pemupukan dilaksanakan dua kali setiap tahun, sampai tanaman cukup besar. Pemberantasan hama dan penyakit hanya dilaksanakan apabila ada serangan atau diperkirakan akan terjadi serangan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman muda adalah kijang, sedangkan penyakit yang menyerang tanaman tembesu adalah jamur upas. Pemberantasannya dapat dilaksanakan dengan menyemprot fungisida.

(Dirangkum dari berbagai sumber)
read more “TEKNIK BUDIDAYA KAYU TEMBESU”

Sabtu, 25 Februari 2012

Lokalatih Perubahan Iklim dan REDD+


Putusibau,Borneoclimatechange.org. Perubahan iklim merupakan salah satu isu utama yang ditangani oleh masyarakat dunia. Karena dampaknya sudah dirasakan oleh masyarakat belahan dunia seperti, bencana banjir dan kekeringan. Kerusakan kawasan hutan merupakan salah satu penyebabnya. Untuk mengatasi kerusakan tesebut salah satu program yang sedang dikembangkan adalah skema REDD.
 
FFI dan RMI(Rimbawan Muda Indonesia),mengadakan kegiatan sosialisasi/Lokalatih Perubahan Iklim dan REDD di Putussibau Kab. Kabupaten Kapuas Hulu Prov. Kalimantan Barat (19- 20 Pebruari 2012). Tujuan kegiatan ini adalah: Memberi pemahaman pada masyarakat tentang perubahan  iklim dan skema REDD. Peserta berjumlah 30 orang terdiri dari desa  yang sudah mengusulkan hutan desa. yaitu Desa Piasak Kec. Selimbau, Desa Jongkong Kiri Hilir dan Desa Ujung Said kec. Jongkong, Desa Nanga Betung Kec Boyan Tanjung, Desa Buak Limbang Kec. Pengkadan dan Desa Manua Sadap Kec. Embaloh Hulu,  Bappeda, Lingkungan Hidup, Distannak, BPMD, DPMU-Disbunhutbun, kemudian beberapa NGO seperti WWF dan GIZ-forclime.
 
Kapuas Hulu merupakan Kabupaten  yang masih mempunyai kawasan hutan yang cukup luas sehingga perlu diselamatan. Dengan sosialisasi ini diharapkan bahwa masyarakat Kab.Kapuas Hulu ketika program REDD dilaksanakan, mereka  tidak kelabakan.
Menurut Eko Koordinator FFI Kapuas Hulu, materi dalam acara ini adalah: bagaimana cara mengajukan hutan Desa,  pemahaman tentang Perubahan Iklim, Mitigasi  dan  Adaptasi, serta informasi tentang Skema REDD. “Sosialisasi ini tidak khusus pelaksanaan program REDD, peluang REDD tetap merupakan peluang yang menjadi pilihan bagi masyarakat sendiri untuk mendapatkan atau tidak,terserah masyarakat.”Terang Eko,
“Memang daerah-daerah tersebut, belum tentu jadi DA REDD, kecuali  Sawan Belida, IUPHHK-RE memang kita rencanakan sebagai DA-REDD untuk skema voluntary market, dengan sosialisasi ini warga akan lebih siap menghadapinya program REDD jika diterapkan,”Harap Eko #

Sumber :

http://borneoclimatechange.org/berita-244-sosialisasi-perubahan-iklim-dan-redd-di-kab-kapuas-hulu.html
read more “Lokalatih Perubahan Iklim dan REDD+”

Sabtu, 15 Oktober 2011

PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS SDM PENYULUH KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2011

Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat melalui Bidang Rehabiltasi dan Perhutanan Sosial (RPS) kembali mengadakan pelatihan dan penyegaran untuk para Penyuluh Kehutanan se Provinsi Kalimantan Barat dengan judul  "PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS SDM PENYULUH KEHUTANAN 2011" Pelatihan diadakan bertempat di Hotel Borneo Jl Merdeka Barat Pontianak dari tanggal 11 Oktober s/d 14 Oktober 2011.

Peserta yang hadir dalam Pelatihan tersebut berjumlah 30 orang, yang diwakili oleh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimnatan Barat (2 Orang Penyuluh Kehutanan), Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Pontianak ( 5 Orang Penyuluh Kehutanan), Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kubu Raya ( 2 Orang Penyuluh Kehutanan), Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Ketapang ( 1 Orang Penyuluh Kehutanan), Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sanggau ( 5 Orang Penyuluh Kehutanan), Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sintang ( 10 Orang Penyuluh Kehutanan) dan  Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten kapuas Hulu ( 5 Orang Penyuluh Kehutanan).

Ir. Sri Mulyati, M.Si selaku Ketua Penyelenggara Pelatihan, menyebutkan bahwa Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Para Penyuluh Kehutanan dalam melaksanakan tugasnya dalam upaya penyelenggaraan Pembangunan di Bidang Kehutanan.
Narasumber yang hadir antara lain dari BP2SDMK Kementerian Kehutanan,Banketpanluh/BKPP Provinsi kalimantan barat, BP DAS KAPUAS/RLPS, BKSDA Wilayah III Kalbar, BP2HP Wilayah X Kalbar, Kepala Bidang RLPS Dishut Prov kalbar, Kepala Bidang BPHH Dishut Prov Kalbar dan kepala Bidang PHKA Dishut Prov. Kalbar. 

read more “PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS SDM PENYULUH KEHUTANAN TAHUN ANGGARAN 2011”

Senin, 03 Oktober 2011

PERTEMUAN DAN PEMBEKALAN PENYULUH PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2011



Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kapuas Hulu melaksanakan Pertemuan dan Pembekalan untuk Para Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Kapuas Hulu pada hari senin, 03 Oktober 2011 bertempat di Aula Kantor BPPPPPK Kab. Kapuas Hulu. Pertemuan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Kepala Badan kepegawaian daerah (BKD) kab. kapuas Hulu / mewakili, Kepala BPPPPK Kab. Kapuas Hulu, Sekretaris Badan, Kepala Bidang Pertanian, Kepala Bidang Penyuluhan Perikanan, Kepala Bidang Penyuluhan Kehutanan, Kepala-Kepala Seksi dan Kepala Sub bagian BPPPPK kab. kapuas hulu dan Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Kapuas Hulu.  

Pada Pertemuan tersebut kembali ditekankan akan pentingnya Penyuluhan, metode penyuluhan dan eksistensi dari penyuluh itu sendiri. Selain itu dilaksanakan Pembagian SK Bupati dan Surat tugas dari BPPPPPK Kab. Kapuas Hulu mengenai penempatan tempat tugas/Wilayah kerja Penyuluh  Pertanian, Perikanan dan kehutanan Kab. Kapuas Hulu  tahun 2011. W@!7

read more “PERTEMUAN DAN PEMBEKALAN PENYULUH PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN KAPUAS HULU TAHUN 2011”

Minggu, 02 Oktober 2011

PELATIHAN PELUANG USAHA DAN TEKNOLOGI BUDIDAYA GAHARU TAHUN 2011



Para Penyuluh Kehutanan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BPPPPK) Kabupaten Kabupaten kapuas Hulu telah melaksanakan Pelatihan Dalam rangka Meningkatkan Keterampilan Masyarakat dengan Tema " Peluang Usaha dan Teknologi Budidaya Gaharu " yang bertempat di Rumah Betang Sui. Utik Desa Batu Lintang Kecamatan Embaloh Hulu Kab. Kapuas Hulu. Pelatihan dilaksanakan selama 5 hari (40 JPL) dari tanggal 26 September 2011 s/d 30 September 2011. Peserta Pelatihan berjumlah sekitar 25 Orang yang merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Batu Lintang, Kec. Embaloh Hulu.

Tampak hadir pada Acara Pelatihan antara lain Sekretaris Badan BPPPPK Kab. Kapuas Hulu beserta para Penyuluh Kehutanan dan Pertanian, Kepala Bidang RPS dan staff Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Kapuas Hulu, Pelaku Usaha Gaharu, Staff Kecamatan Embaloh Hulu, Kepala Desa Batu Lintang beserta Perangkat Desa, Kepala Dusun  dan masyarakat Desa Batu Lintang Kec. Embaloh Hulu.

Gusti Makmun, S.Hut (Penyuluh Kehutanan pada BPPPPK Kab. Kapuas Hulu) selaku Ketua Panitia Pelatihan Keterampilan Masyarakat tersebut, menyatakan bahwa Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mengenalkan Gaharu, Manfaatnya, budi daya nya dan teknologi inokulasi gaharu kepada masyarakat khusunya Desa Batu Lintang akan Pentingnya dan menjanjikannya gaharu sehingga masyarakat menjadi berminat dan bisa terlibat dalam budidaya, pelestarian, Pengelolaan sekaligus membuahkan manfaat ekonomi yang akan muncul dari upaya tersebut sehingga apabila bisa dilaksanakan dengan baik akan bisa memperbaiki taraf hidup masyarakat.

Peserta pelatihan terlihat antusias dalam mengikuti dan menyerap materi-materi yang diberikan selama Pelatihan berlangsung. Diharapkan akan munculnya minat masyarakat dalam pembudidayaan gaharu. Masyarakat sangat berharap kedepannya akan diadakannya pelatihan-pelatihan serupa di bidang Pertanian, Perikanan maupun Kehutanan, sehingga terjadi transfer ilmu, informasi dan teknologi dari Para Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kab. Kapuas Hulu maupun dari instansi yang terkait. W@!7

read more “PELATIHAN PELUANG USAHA DAN TEKNOLOGI BUDIDAYA GAHARU TAHUN 2011”

Jumat, 16 September 2011

Segenap Pegawai pada 
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan 
Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat 
Mengucapkan Turut Berbelasungkawa :


INNALILLAHI WA INA ILAIHI RAJI'UN........

Telah berpulang Ke Rakhmatullah Sahabat Kami, Atasan Kami :


NIA MAYA SOPHA BINTI  H. ACHMAD BAKRIE

Pada Usia 32 Tahun
Pada Tanggal 16 September 2011, Pukul 07.00 WIB
Almarhumah disemayamkan di Pemakaman Muslim Masjid Darrussalam 
Kedamin, Putussibau Selatan.




Almarhumah Meninggalkan Suami dan 1 orang Anak Perempuan.
Almarhumah Merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat dan Terakhir Menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Program pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BPPPPK) 
Kabupaten Kapuas Hulu.


Semoga Amal Ibadah Almarhumah selama di Dunia diterima disisi Allah SWT.... 
Amin Ya Rabbal Alamin.....


" Selamat Jalan Kak Nia...... 
Semoga Allah Menempatkanmu di Tempat Yang Layak di Alam Sana....
Alam Yang Kan Kita Semua Tuju Nantinya...
Semoga Allah Memberikan Kekuatan dan Keikhlasan Bagi yang Ditinggalkan..
Senyummu, Candamu, Kecerdasanmu dan Anugerah Ilmu Darimu Kan Selalu Terpatri Dihati Kami.....
Menjadi Kenangan dan Amal Yang Tak Kan Terlupakan..... "  (W@!7)

read more “ ”

Senin, 29 Agustus 2011



Hiasi Wajah Dengan "Senyum", Tata Hati Dengan "Ikhlas"
Bekali Hidup Dengan "Ridho"......
Asah Jiwa Dengan " Iman Dan Taqwa"
Jemput Hari Esok Dengan "Do'a".......
Moga Langkah Kita Selalu Dimudahkan Allah Subhanahu Wata'Alla.....
Amin Ya Rabbal Alamin......

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H

Mari Sambut Kemenangan dengan hati Suci,
Semoga Jiwa Selalu Lahir kembali dengan kefitrahan Sebagai hamba Allah....

Minal Adin Wal faidzin......
Mohon Maaf lahir dan Bathin


By.


Kurniawan, S.Hut dan Lapi Naim, S.Sos
Sekeluarga

read more “ ”